Perkaranya diajukan ke pengadilan Februari lalu. Ketika itu Facebook mengadukan Sanford Wallace yang ditudingnya telah mengakses akun Facebook orang-orang tanpa ijin dan mengirimkan Wall post dan pesan-pesan palsu.
Hari ini perkara tersebut sudah diputuskan di pengadilan dengan pemenang Facebook. Wallace pun diharuskan membayar ganti kerugian US$ 711,2 juta kepada Facebook. Sayangnya Wallace tidak punya uang sebanyak itu. “Kami tidak berharap menerima jumlah yang sangat besar, tetapi berharap bahwa ini akan menjadi penghambat yang berkelanjutan terhadap para criminal tersebut,” tulis Sam O’Rourke dalam blog post Facebook.
“Yang jelas, hakim merujuk Wallace ke kantor pengacara AS dengan permintaan bahwa Walace dihukum karena aksi kriminalnya, yang berarti ia sekarang juga mungkin berhadapan dengan hukuman penjara. Ini kemenangan penting lain dalam perang kami melawan span, Kami akan mengejar para spammer lain.”
Ini bukanlah kali pertama Facebook memejahijaukan para spammer. Bulan November tahun lalu, Facebook menang US$ 873 juta saat memperkarakan Adam Guerbuez dan Atlantis Blue Capital karena mengirimkan pesan-pesan miring ke para pengguna Facebook dan membuat situs-situs web phishing untuk mendapatkan login dan alamat-alamat e-mail Facebook. Sampai saat ini Facebook masih berusaha mendapatkan uang ganti rugi tersebut.
Untuk berjaga-jaga terhadap ulah spam berikutnya, Facebook kini meminta masukan dari pengguna terhadap kebijakan privasi barunya. Komentar para anggota ditunggu sampai tanggal 5 November. Perubahan ini mencakup klarifikasi tentang pengaturan privasi, dan perbedaan antara deactivating, depeting dan memorialising akun.
sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment